suriyati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Si Bodoh dan Si Pintar

Pertengkaran Si Bodoh dan Si Pintar mengganjar Si Pintar dengan cambukan 100 kali. Loh kok Si Pintar yang dicambuk, padahal mestinya Si Bodoh yang ganjar karena salah menjawab PR yang diberikan guru.

Alkisah suatu hari seorang guru matematika memberikan PR perkalian kepada muridnya. Perkalian ini cukup mudah bagi seorang murid kelas 3 SD karena hanya hasil perkalian 2 yang harus dituliskan oleh murid sebagai jawabannya. Sore ketika Si Bodoh bertemu dengan Si Pintar di lapangan sepak bola tempatnya biasa bermain, Si Bodoh menanyakan tentang PR yang diberikan guru. Dengan bangga Si Pintar mengatakan bereslah, itu mah kecil bagiku karena hanya perkalian 2, katanya sambil melenggang pergi.

Si Bodoh yang merasa penasaran, mengejar dan berusaha menjajari langkah si Pintar kemudian berkata, “ Pintar… bolehkah aku melihat PRmu”, katanya merayu Si Pintar.

“Boleh saja, tapi kamu harus bawa juga buku PRmu supaya kita cocokkan hasilnya sebelum diperiksa sama pak Guru,” kata Si Pintar.

Si Bodoh lalu bergegas pulang ke rumah mengambil buku PRnya lalu menemui Si Pintar di rummahnya. Baris demi baris mereka cocokkan hasilnya sama, namun begitu sampai pada perkalian 2 X 7, terjadi percekcokan diantara mereka karena masing – masing mempertahankan pendapatnya. Si Bodoh bersikukuh bahwa jawabannya 27 adalah benar adanya dan Si Pintar juga ngotot karena memang 14 jawabannya . Akibat dari pertengkaran itu hampir saja terjadi perkelahian. Karena tak ada yang mau mengalah, maka Si Bodoh menantang Si Pintar untuk mencari kebenaran pada sang guru matematika.

“Jika saya yang benar 2 x 7= 27, maka kamu harus mau dicambuk 100 kali oleh Guru. Tetapi kalau kamu yang benar 2 x 7 = 14, maka saya bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri,” bagaimana apa kamu berani, kata Si Bodoh dengan sombongnya. Mendengar tantangan itu Si Pintar tak gentar karena ia yakin bahwa dialah yang akan menang.

Pagi hari yang sejuk, Si Bodoh sudah menunggu Si Pintar dipersimpangan jalan menuju rumah Pak guru yang terkenal tegas, arif dan bijaksana. “ Assalamu alaikum… guru”, kata mereka berbarengan. “Wa alaikum salam… ada apa”, kok kalian ke sini bawa buku, bukankah ini hari minggu dan kita tidak janjian untuk belajar bersama, kata Pak Guru keheranan melihat ke dua muridnya. Kami mau mencocokkan jawaban PR perkalian kami, soalnya Si Bodoh mengatakan bahwa 2 X 7 = 27 pada hal jawabannya 14. Si Bodoh menantang saya, katanya kalau dia yang benar saya harus bersedia dicambuk 100 kali, sedangkan kalau saya yang benar maka dia bersedia dipotong lehernya, kata Si Pintar menjelaskan maksud kedatangannya. Pak guru tidak langsung memutuskan tentang siapa yang benar dan siapa yang salah, tetapi hanya manggut – manggut lalu meninggalkan mereka berdua.

Si Bodoh dan Si Pintar heran melihat pak guru membawa seikat sapu lidi. “ Pintar… kamu berdiri di depan saya”, kata pak guru sambil menunjuk posisi yang akan ditempati Si Pintar. Begitu Si Pintar berdiri didepannya, pak guru lalu mencambuknya 1 kali. Melihat hal itu Si Bodoh tertawa dan berkata, Pintar… Pintar, jawabanku toh yang benar, iya kan Pak Guru. Tetapi kenapa Pak Guru mencambuknya cuma sekali kan perjanjiannya 100 kali, katanya lagi, seperti tidak puas. Si Pintar yang merasa ini tidak adil, lalu protes, Pak Guru pilih kasih, kok jawabanku yang benar kenapa aku yang dicambuk, sambil memasang muka cemberut tak terima perlakuan gurunya yang konon katanya arif dan bijaksana.

“Pintar… Bodoh… sini duduk dulu”, akan kujelaskan pada kalian berdua mengapa saya mencambuk Pintar yang jawabannya benar dan seakan – akan membela Bodoh.

Pintar… hitunganmu memang benar, tetapi “ Hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu, namun untuk ketidak-arifanmu karena berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 2 X 7 = 14.”

Pak Guru lalu melanjutkan, “ Lebih baik melihatmu dicambuk dan suatu saat menjadi arif dari pada saya harus melihat 1 nyawa terbuang sia-sia.”

Bodoh… aku tadi mencambuk Pintar hanya sekali karena jumlah lidi dalam sapu itu ada 100 batang, jadi dengan mencambuknya sekali saja, itu kuibaratkan sudah mencambuknya 100 kali.

Nah… anakku, hindarilah berdebat dengan orang yang tidak menguasai permasalahan, dan ilmu, sebab bila mental kita masih lemah maka hanya emosi dan permusuhan yang akan kalian dapatkan. Berdebat dan bertengkar untuk sesuatu yang tidak perlu diperebutkan kebenarannya hanya akan menguras energimu secara percuma. Ada saatnya kita harus diam untuk menghindari dan mengakhiri perdebatan yang tidak perlu.

Diam bukan berarti kalah, menang juga bukan hal yang luar biasa. Karena pemenang sejati adalah orang yang mampu menaklukkan egonya sendiri.

Damai itu indah… dan setiap orang mendambakan kedamaian hidup. Maka sebelum berdamai dengan orang lain, sebaiknya berdamailah dulu dengan dirimu sendiri. Itu pesan bapak kepada kalian, semoga suatu hari nanti kalian bisa mengambil hikmahnya, kata Pak Guru sambil membelai rambut ke dua muridnya dengan penuh kasih sayang.

Bodoh dan Pintar saling berpandangan, mereka mencium tangan gurunya yang begitu arif memutuskan suatu persoalan. Lalu mereka pun berpelukan tanda perselisihan diantara mereka sudah berakhir karena sudah ada kejelasan dari pak guru yang bijaksana.

#PengingatDiri

#StayAtHome

#TantanganGurusiana

#TantanganMenulis H-111

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu.sukses selalu

05 Jul
Balas

Aamiin,,, trimakasih sudah berkunjung,,, salam literasi

05 Jul

Mantap sekali pak guru yang bijak

05 Jul
Balas

Guru Bijak guru Panutan,,, trimakasih sudah berkunjung,,, salam literasi

05 Jul

Keren Bu

06 Jul
Balas

Aamiin.. Trimakasih sudah berkunjung bunda,, salam literasi

06 Jul

Luar biasa hikmah yangvterkandung dalam ceritanya bun, salam semoga sukaes selalu

05 Jul
Balas

Aamiin,,, Trimakasih sudah berkunjung... salam literasi

05 Jul

Lama tak kelihatan Bunda. Dijenguk blognya tulisan belum jg ada. Salam Bun..

05 Jul
Balas

Salam kembali sayang,,, Karena kesibukan dan sinyal yg kurang mendukung, tapi tetap bersyukur semoga tak terjun bebas...

05 Jul

Alhamdulillah. Mantap cerita nya

05 Jul
Balas

Aamiin,, baru belajar bunda,, semoga menginpirasi,,, salam literasi

06 Jul

Keren bun

05 Jul
Balas

Trimakasih sudah berkunjung,,, Salam literasi

06 Jul



search

New Post